26 remaja penyandang disabilitas dari Indonesia telah mengikuti babak final dari lomba Global IT Challenge for Youth with Disabiities (GITC) yg kesepuluh yang diselenggarakan secara online dari Glad Hotel, Yeouido, Seoul, dari tanggal 20 sampai tanggal 21 Oktober 2021.

12 remaja disabilitas yang berdomisili di Jabodetabek mengikuti lomba ini dari IT Centre YPAC Nasional di jalan Hang Jebat II no. 2, sedangkan para peserta yang lainnya berpartisipasi dari tempat kediaman masing masing.

26 remaja ini berasal dari daerah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Tmur, Lombok, Sumatra Selatan, Riau, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Pada acara pengumuman pemenang lomba, Abiyu Ezar Firdausi, remaja berumur 15 tahun dari Cilacap menyabet juara pertama (Best Award) di dalam lomba eLifeMap.   Abiyu, seorang remaja penyandang disabilitas fisik, pintar dan fasih berbahasa Inggris.

Abi mempunyai seorang kakak yang bernama Afriyan Choirul Anam juga merupakan seorang juara GITC 2015 membuat foto dengan judul New Friend from Vietnam yang  bertema persahabatan.

Revara Alya Almasya, juga remaja cilik yang cantik  penyandang disabilitas pendengaran, yang juga baru berumur 15 tahun  menyabet juara ketiga dalam lomba eTool Powerpoint.  Revara tiga orang bersaudara dan merupakan  murid dari Sekolah Santi Rama di Jakarta Selatan.

Meskipun pada tahun ini Indonesia belum berhasil menjadi Global IT Leader, harapan kedepannya semoga keberuntungan berpihak kepada Indonesia, seperti pada tahun 2015 and 2018 dimana Indonesia menjadi Global IT Leader.

Dalam mempersiapkan para calon peserta GITC ini, YPAC Nasional melakukan beberapa tahapan. Tahap awal adalah melakukan perekrutan para peserta dengan menyebar informasi ke sekolah sekolah, ke organisasi disabilitas dan peduli disabilitas serta kepada semua kontak  yang dipunyai YPAC Nasional di seluruh Indonesia dengan kriteria yang sudah ditentukan oleh Korea/panitia GITC. Sebetulnya banyak remaja disabilitas yang memenuhi kriteria, namun sedikit sekali remaja disabilitas yang mau dan berkeinginan ikut GITC dengan berbagai alasan. Padahal jumlah peserta tidak dibatasi dan diharapkan sebanyak mungkin.   Sebagai pembanding, Malaysia mengikutkan pesertanya sebanyak 100 orang.

Tahap selanjutnya adalah memberikan pembekalan kepada para calon peserta ini dengan memberikan latihan secara online oleh pelatih YPAC Nasional secara gratis. Bahan pelatihan dipandu dari GITC dengan memberikan e-Learning. Pada tahap ini banyak lagi para calon yang mengundurkan diri dengan berbagai alasan.  Pelatihan untuk GITC 2021 ini cukup lama sekitar 8 bulan. Pada tahap terakhir, Kominfo memberikan pembekalan selama 2 hari.   Artinya peserta Indonesia yang 26 orang ini adalah peserta yang aktif dan punya semangat untuk maju. yang telah lolos dari babak penyisihan.

Pada kesempatan yang baik ini, kami menghimbau bagi semua pihak agar mendorong remaja Disabilitas untuk ikut serta dalam Pelatihan IT untuk GITC berikutnya. Informasi Teknologi merupakan jendela dunia dan banyak kesempatan dan lapangan pekerjaan pada bidang IT ini.

Dengan demikian tidak satupun para Penyandang Disabilitas yang tertinggal DIBELAKANG. (Nana & Retty)

Bagikan informasi ini

Comments

comments

Author: Digiroom

Editor dari Divisi Data dan Teknologi Informasi.

View all posts by Digiroom >