PANDUAN REHABILITASI DALAM KELUARGA (RDK) DI INSTITUSI
Keluarga
- Keluarga adalah makna hidup bagi anak penyandang cacat.
- Keluarga merupakan basis terpenting dalam pembinaan kesejahteraan anak penyandang cacat.
- Rehabilitasi penca dalam keluarga merupakan dasar keberhasilan tercapainya kemandirian dan penyetaraan.
Prinsip Dasar proses Rehabilitasi
- Bersifat Individual, Rehabilitasi pada penca anak tidak sama dengan orang dewasa / orang usia lanjut.
- Lingkungan mempunyai nuasa terapi.
- Ketrampilan motorik sesuai dengan tingkat perkembangan.
- Kita mengetahui proses tumbuh kembang.
- Pendekatan terapi disesuaikan pertumbuhan.
Masalah Rehabilitasi (pada anak)
- Komunikasi
- Mobilitas (Gerak)
- Posisi tubuh : tidur, duduk, berdiri, berjalan.
- Aktivitas mengurus diri sendiri
- Bermain
- Pendidikan
- Ketrampilan sosial / bersosialisasi
- Kemandirian.
Tim Rehabilitasi
- Dokter Umum 1. Orang tua
- Dokter Spesialis 2. Anggota Keluarga
- Perawat
- Fisio terapis
- Okupasi terapis
- Terapis wicara
- Psikolog
- Ortotis prostetis
- Pekerja sosial medis
- Rohaniawan
- Pembimbing keluarga
- Guru
- D l l.
Nomor 1 s/d 12 ada dalam Institusi
Pelayanan Rehabilitasi Institusi = Pusat Rehabilitasi Anak
Jenis Pelayanan :
- Pelayanan Rehabilitasi Medik.
- Pelayanan Rehabilitasi Pendidikan
- Pelayanan Rehabilitasi Sosial
- Pelayanan Pravokasional
- Pelengkap Rehabilitasi = Rehabilitasi Dalam Keluarga
Peran Keluarga / Anggota Keluarga
Membantu penca mencapai fungsi aktifitas optimal menuju kemandirian, melalui pendekatan fisik, psikis, sosial, edukasi, spiritual, kultural dan vokasional.
Dasar Pemberdayaan Keluarga untuk Anak Cacat
- Keluarga harus berpandangan bahwa kecacatan yang dialami oleh anaknya bukanlah tragedi, melainkan sesuatu peristiwa kehidupan yang alami.Sebagaimana Tuhan Ciptakan adanya siang, ada malam,; ada manusia beragam bangsa, dst; dengan maknaNya sendiri.
- Keluarga harus berfokus pada : Potensi / kekuatan, baik potensi anak, potensi keluarga maupun potensi yang ada disekitar keluarga. Setiap anak, termasuk anak cacat, memiliki potensi. Untuk membantu keluarga menemui kenali setiap potensi tersebut, maka dipelajari ragam potensi anak.
Ragam potensi Anak :
- Potensi spiritual
- Potensi perasaan
- Potensi intelegensia
- Potensi sosial
- Potensi jasmani
Pembimbing Keluarga RDK dalam Institusi
Didalam uraian Tim Rehabilitasi disebutkan ada pembimbing keluarga.
Pembimbing keluarga inilah yang diharapkan aktif terus menerus membuat langkah kegiatan ditingkat operasional antara lain :
* Advokasi – pemberi arah
* Diagnosa – bimbingan tehnis
* Penjabaran – membangun kemitraan
* Kemajuan menuju kemandirian anak
* Pemantauan dan pengawasa.
Kriteria pembimbing keluarga
- Mampu melakukan observasi
- Mampu mebuat catatan hasil observasi
- Mampu merobah hasil observasi menjadi data / dokumen
- Mampu menilai sumber sarana yang bermanfaat untuk penca
- Mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif, berhasil guna
- Peka terhadap manfaat hubungan kerja dengan unsur-unsur RDK
- Mampu membantu mengatur jadwal dan prioritas bagi kebutuhan penca dan keluarga
- Mampu membantu melaporkan hasil kemajuan / kemunduran saat evaluasi.
- Mampu alih pengetahuan dan ketrampilan kepada keluarga
- Memanfaatkan orang tua terlatih sebagai contoh yang baik
- Membantu memantapkan dan memelihara hasil optimal yang dicapai keluarga dalam RDK.
Unsur-unsur yang terlibat dalam RDK
- Keluarga (Orang tua)
- Pembimbing keluarga
- Ketua persatuan orang tua penca YPAC
- Profesional kesehatan
- Profesional pendidikan
- Profesional Sosial
- Profesional Pravokasional
Hubungan kerja antar unsur RDK
Tahapan Program Rehabilitasi Bersumberdaya Keluarga di Institusi.
Tahapan Program Rehabilitasi Bersumberdaya Keluarga di Institusi.
1. Tahap deteksi dini / assesmen di Institusi.
Pada tahap ini diperlukan dahulu kepada ahlinya untuk penentuan tujuan program rehabilitasi medik dan program terapi serta tahapannya.
2. Tahap pendekatan kepada Keluarga.
Pelayanan Rehabilitasi berorientasi Edukasi kepada orang tua anak penca.
3. Tahap Edukasi Keluarga.
- Metode Komunikasi – Informasi – Edukasi ( KIE )
- Hasil yang diterapkan adalah perubahan perilaku orang tua dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak terampil menjadi terampil dan bermotivasi tinggi.
- Proses KIE akan memakan waktu lama, bertahap, berkesinambungan, perlu kesabaran, ketekunan dan kerja ikhlas.
4. Tahap Penerapan terapi terhadap anak penca.
- Pelaksanaan tahap 3 dan tahap 4 dapat bersamaan.
5. Orang tua menerapkan terapi kepada anak didampingi oleh pembimbing keluarga sesuai program yang dijadwalkan.
- Kegiatan ini dapat dilakukan dirumah penca atau di Institusi.
- Pada tahap ini, proses pencatatan jadwal kegiatan RDK untuk penca, secara teratur dilakukan.
- Buku catatan RDK merupakan dokumen yang sangat penting.
6. Tahap Evaluasi
- Evaluasi target pencapaian kemampuan penca.
- Evaluasi pelaksanaan program dirumah
- Evaluasi efek samping
7. Tahap Tindak lanjut
- Konsultasi kepada Tim Rehabilitasi Institusi.
- Mendapat program terapi lanjutan.
Selanjutnya berulang kembali tahapan ke 4, 5, tahap 6 dan seterusnya sampai target optimal dicapai.
Penutup
Marilah kita wujudkan impian anak penca dengan menumbuhkan dan mengembangkan potensi sumberdaya dalam keluarga.