Pada tahun 2022 Indonesia telah mengikuti kompetisi Global IT Challenge (GITC) untuk ke 7 kalinya. Segala prosedur sebelum pelatihan dan kompetisi juga sudah dipersiapkan sehingga jauh lebih tertata (secara administrasi dan pelaksanaan) setelah melalui beberapa evaluasi dalam mengikuti kompetisi GITC ditahun-tahun sebelumnya.
Sebelum pelatihan dimulai peserta diwajibkan untuk melakukan pendaftaran yang diadakan pada bulan Maret 2022. Dalam formulir pendaftaran tersebut harus di isi secara lengkap dan detail sehingga dari pihak panitia bisa mensortir jenis disabilitas peserta, tingkat kemampuan mereka di bidang IT. Jadi peserta bisa memilih sesuai minat dan kemampuannya.
Proses pelatihan dimulai pada bulan April dan dilakukan secara daring melalui Zoom meeting untuk real time session sedangkan untuk modul pelatihan, mengirim dan menerima tugas siswa menggunakan Google Classroom. Untuk menampung pertanyaan dan informasi umum tentang pelatihan maupun persiapan GITC peserta dan tim pengajar menggunakan grup WA untuk mempermudah komunikasi.
Pelaksanaan Liga nasional diadakan pada 13-14 Juli yang dilaksanakan secara virtual dan didesain semirip mungkin dengan kompetisi GITC tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan agar perserta bisa merasakan atmosfer kompetisi dalam menjawab soal dan mengirim jawaban sebelum waktu ujian selesai. Setelah peserta melewati Liga Nasional Peserta yang bisa melewati passing grade otomatis akan mengikuti Preliminary Round.
Pelaksanaan Preliminary Round diadakan pada 10-11 Agustus dilakukan secara virtual yang diikuti ratusan peserta dari berbagai negara. tim Indonesia berkesempatan mengikuti dan lolos pada tahap ini dan akan melanjutkan pada Final Round di bulan November.
Dalam setiap pelaksanaan baik saat pelatihan dan liga nasional tentu saja masih ditemukan beberapa hambatan diantaranya ada beberapa peserta yang tidak memiliki Laptop atau Komputer sehingga mereka menggunakan HP atau tablet yang membuat tim pengajar perlu melakukan uji coba modul dan tugas di perangkat mobile. Juga tidak semua peserta memiliki akses dan kuota internet besar sehingga beberapa peserta tidak bisa mengikuti pelatihan secara online lengkap. Pada saat preliminary Round ada soal yang tidak support untuk layar resolusi (HP dengan resolusi layar dibawah High Definition (HD)) membuat peserta tidak bisa mengakses soal. (YP)